Makanan Viral Thailand 2025: Menyambut Tren Kuliner Masa Depan

Sawasdee, Thailand dikenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman kuliner, mulai dari street food yang ikonik hingga hidangan mewah yang menggugah selera. Dengan kecintaan masyarakat terhadap makanan yang penuh rasa dan inovasi, tak heran jika kuliner Thailand selalu menjadi sorotan dunia. Pada tahun 2025, diprediksi akan ada berbagai makanan baru yang menjadi viral, berfokus pada penggunaan bahan-bahan lokal yang segar, pengaruh teknologi dalam memasak, dan tren keberlanjutan. Berikut adalah beberapa tren dan makanan yang berpotensi menjadi viral di Thailand pada 2025.

1. Kreasi Roti Prata (Roti Canai) dengan Twist

Roti prata, yang telah lama menjadi favorit di Thailand, diperkirakan akan berkembang menjadi hidangan yang lebih inovatif. Pada 2025, kita akan melihat variasi roti prata dengan isian yang lebih modern dan beragam. Misalnya, roti prata yang diisi dengan durian, atau rasa pedas manis menggunakan sambal khas Thailand. Paduan tradisional dan modern ini diharapkan menjadi makanan viral, disajikan di kedai-kedai jalanan serta restoran bergaya modern.

2. Makanan Berbasis Tanaman dan Protein Nabati

Keberlanjutan dan kesadaran terhadap gaya hidup sehat semakin populer di seluruh dunia, dan Thailand tidak terkecuali. Pada 2025, makanan berbasis tanaman atau plant-based akan semakin mendominasi, dengan restoran-restoran lokal dan internasional menawarkan pilihan yang lebih beragam. Makanan seperti “makan tom yum dengan tempe,” atau “pad thai berbahan dasar tahu,” akan semakin mudah ditemukan di Thailand. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dari konsumsi daging, ini menjadi tren yang tak terbendung.

3. Kehadiran Hidangan Berbasis Insect (Serangga)

Meskipun mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang, serangga telah lama menjadi bagian dari kuliner Thailand, seperti jangkrik goreng dan ulat sutra. Pada tahun 2025, kita bisa berharap melihat lebih banyak hidangan berbahan dasar serangga dengan pendekatan lebih modern dan menarik. Hidangan serangga ini mungkin akan disajikan dalam bentuk camilan sehat, snack bar, atau bahkan dalam menu utama di restoran yang mengutamakan keberlanjutan. Serangga dipandang sebagai sumber protein yang lebih ramah lingkungan, yang akan semakin diperkenalkan sebagai bagian dari tren makan sehat dan berkelanjutan.

4. Nasi Goreng Modern dengan Sentuhan Teknologi

Teknologi semakin memengaruhi dunia kuliner, dan ini akan menjadi kenyataan di Thailand pada tahun 2025. Salah satu contoh adalah nasi goreng, hidangan yang sudah sangat populer, akan diperkaya dengan teknologi modern seperti penggorengan dengan alat berbasis AI (artificial intelligence) untuk menciptakan rasa yang lebih konsisten. Proses memasak yang lebih efisien dan berbasis teknologi ini akan menghasilkan rasa yang lebih intens dan makanan yang lebih sehat dengan bahan yang lebih segar dan alami.

5. Kue Tradisional Thailand dengan Dekorasi Futuristik

Makanan penutup selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Thailand, dan pada 2025, kue-kue tradisional seperti “khanom chan” (kue lapis) dan “khanom krok” (kue kelapa mini) akan mendapatkan sentuhan baru. Dengan perkembangan desain kuliner, kue-kue tradisional ini akan dihias dengan cara yang lebih kreatif, menggunakan teknik modern dan bahan-bahan inovatif. Perpaduan antara cita rasa otentik dan tampilan yang futuristik menjadikan hidangan penutup ini semakin menarik, terutama di media sosial.

6. Teh Thailand yang Lebih Beragam

Makanan penutup selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Thailand, dan pada 2025, kue-kue tradisional seperti “khanom chan” (kue lapis) dan “khanom krok” (kue kelapa mini) akan mendapatkan sentuhan baru. Dengan perkembangan desain kuliner, kue-kue tradisional ini akan dihias dengan cara yang lebih kreatif, menggunakan teknik modern dan bahan-bahan inovatif. Perpaduan antara cita rasa otentik dan tampilan yang futuristik menjadikan hidangan penutup ini semakin menarik, terutama di media sosial.

7. Street Food dengan Konsep Vegan dan Organik

Salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari Thailand adalah street food-nya yang legendaris. Pada tahun 2025, kita akan melihat lebih banyak pilihan street food yang menekankan pada bahan-bahan organik dan vegan. Pedagang kaki lima mungkin akan menjual hidangan seperti “mango sticky rice” dengan kelapa organik, atau sate vegan dengan pilihan saus khas Thailand yang kaya rasa. Ini akan memberi peluang bagi mereka yang mengutamakan pola makan bebas hewani dan ramah lingkungan untuk menikmati makanan khas Thailand.

8. Kuliner Berbasis Lab-Grown Meat

Seiring dengan perkembangan teknologi pangan, daging yang diproduksi secara laboratorium, atau “lab-grown meat,” diperkirakan akan menjadi pilihan utama di tahun 2025. Di Thailand, hidangan seperti “moo pad prik” (sapi tumis cabai) dan “khao moo daeng” (nasi ayam panggang) mungkin akan mulai menggantikan daging sapi atau ayam dengan versi lab-grown. Ini akan memberi dampak besar dalam mengurangi jejak karbon dan menyokong keberlanjutan dalam industri makanan

Makanan viral Thailand pada tahun 2025 akan mencerminkan perubahan besar dalam pola makan global yang berfokus pada keberlanjutan, inovasi, dan penggabungan teknologi dalam dunia kuliner. Sambil tetap mempertahankan cita rasa tradisional yang kaya dan menggugah selera, Thailand akan membuka jalan bagi tren makanan yang lebih ramah lingkungan, sehat, dan menarik untuk dinikmati. Kuliner Thailand yang selalu beradaptasi dengan zaman akan terus menjadi sumber inspirasi bagi dunia kuliner internasional. Jika Anda ingin mencari cemilan-cemilan thailand yang sedang viral, Sawasdee Jastip thailand siap membantu Anda membelikan makanan atau barang-barang lain yang dibutuhkan. 

Chat via WhatsApp
Butuh Bantuan?
Informasi Sawasdee Jastip
Hello, ada yang bisa kami bantu?